Di tahun 2010 ini kami memilih mengisi liburan lebaran ke China untuk melihat kemajuan ekonomi raksasa China dibandingkan 10 tahun lalu kami pernah ke sana.
Dengan model backpacker-tinggal di hostel bertarif Rp 50 ribu - 100 ribu/orang/malam, dan lebih banyak menggunakan bis umum, kami dapat menikmati beberapa kota di China seperti Jiuzhaigou di provinsi Sichuan serta ibukotanya Chengdu juga kota tua Xi'an.
Di saat liburan, kami juga ingin memperoleh pengetahuan baru dan bila memungkinan pengetahuan yang berhubungan dengan bidang pertanian. Secara kebetulan kami mendapatkan info di website bahwa salah satu tempat wisata yang terletak di dekat kota Chengdu adalah DUJIANGYAN.
Dujiangyang merupakan sistem irigasi tertua di China dan kini menjadi salah satu tempat atraksi wisata.Maka kamipun meluangkan waktu satu hari untuk berkunjung ke sana.
Menurut guide di lokasi tsb, sistem irigasi Dujiangyan dibangun pada tahun 256 BC dan hingga saat ini masih berfungsi dengan baik untuk mengairi area seluas 5300 km2.
Salah satu alasan utama dibangunnya irigasi Dujiangyan adalah karena penduduk di sekitar Sungai Min pada waktu itu selalu menghadapi banjir tahunan. Gubernur Li Bing melakukan investigasi dan menemukan solusinya yaitu dengan membangun bendungan.
Bendungan dibangun dengan konstruksi batu kali yang dimasukkan ke dalam keranjang besar terbuat dari bambu. Lantas keranjang tsb disanggah / ditopang oleh kayu besar berbentuk tripod. Pekerjaan ini diselesaikan dalam waktu 4 tahun.
Selain itu, pekerjaan lainnya yang jauh lebih rumit adalah mengendalikan debit air sungai Min yang sangat deras hingga sering menyebabkan banjir.Untuk itu maka Li Bing memerintahkan agar gunung yang berada di sisi Sungai min untuk di belah sehingga aliran sungai Min bercabang dua menjadi Sungai utama dan Anak sungainya.
Air Sungai Utama mengalir dan akan bermuara ke sungai Yangtze sedangkan aliran anak sungai Min digunakan untuk mengairi sawah dan ladang. Dengan membuat anak sungai tsb,debit air sungai utama akan berkurang dan banjir dapat dihindari.
Pekerjaan membelah gunung tsb dilakukan dengan menggunakan api dan air - memanaskan dan mendinginkan-sehingga batu gunung dapat dihancurkan dan dipindahkan. Setelah 8 tahun, gunung terbelah, anak sungai seluas 20 m terbentuk dan debit air sungai utama yang deras menjadi terkendali oleh karena sebagian debit airnya beralih ke anak sungainya.
Setelah sistem selesai, banjir tidak pernah terjadi lagi dan irigasi Dujiangyan membuat Sichuan menjadi provinsi yang paling produktif di Cina di bidang agrikultur.
Kini Dujiangyan menjadi salah satu tempat yang paling menarik perhatian turis. Tidak seperti halnya bendungan kontemporer dimana aliran sungai dibendung dengan tembok kokoh yang angkuh, Dujiangyan hanya mengalihkan aliran airnya dan membiarkan airnya tetap mengalir secara alami. Sejak tahun 2000, Dujiangyan dinobatkan sebagai UNESCO WORLD HERITAGE SITE.
Tuesday, September 28, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment