Wednesday, September 12, 2007

PERNIKAHAN YUDI & FITRI

Saat Yudi & Fitri menyampaikan niatnya untuk melangsungkan akad nikah dan walimah di Gasol dengan tema GARDEN PARTY, kami langsung setuju dengan syarat mereka harus membuat Gasol Cantik Berbunga.

Di hari H, 2 September 2007, Alhamdulillah taburan bunga membuat keindahan Gasol tampak lebih berkilau.

Selamat menempuh hidup baru, semoga menjadi keluarga yang dipenuhi cinta dan rahmat.





HEALTHY FOOD FESTIVAL DI AL IZHAR

Agatha, sahabat saya di Js, menawarkan untuk mengikuti bazar Healthy Food Festival di Al Izhar tanggal 17 Agustus 2007. Tidak lama kemudian panitia menelpon dan khusus meminta Gasol Pertanian Organik ikut meramaikan dengan stand BERAS MERAH, pangan bergizi yang terabaikan.



Rupanya Agatha sudah membocorkan ke panitia, Gasol punya produk andalan yaitu Beras Merah Raja Wangi, yang tidak saja harum tapi juga rasanya enak. Komentarnya di SMS seperti ini :
Ika, nasi merahmu enak, kata Papahku enak kalau dimakan terasa kriuk-kriuk, berulang-ulang dia bilang enak, tanpa laukpun oke banget.

Sanjungan untuk Beras Merah Raja Wangi ini juga datang dari Mbak Lila, SMS nya berbunyi : Mbak Ika, anak & bayiku pada suka beras & bubur tepung berasnya ! Nasi merahnya pulen deh, sampai Nayla minta tambah terus. Buburnya juga Maira langsung suka tuh, saya jadi nggak repot lagi deh mesti giling-giling & saring beras merah kayak jaman Nayla bayi. Coba aku tau gasol dari dulu ya ! Thank you banget ya Mbak. Lila.


Kedua SMS itu masih saya simpan sebagai reminder untuk MENJADI YANG TERBAIK dengan
1. menjaga mutu produk
2. berupaya meningkatkan kepuasan pelanggan

Insya Allah kami tetap Istiqomah.

Tuesday, July 31, 2007

TEPUNG BERAS GASOL DI MAJALAH PENGUSAHA



Majalah Pengusaha, Peluang Usaha dan Solusinya, melihat stand Gasol ikut serta pameran Moms & Child, bulan Desember 2006 di Semanggi Expo. Tertarik karena TEPUNG BERAS GASOL dengan bangga dan terbuka menyatakan sebagai produk NON INSTANT, Mbak Russanti Lubis mewawancarai kami dan memuat di Majalah Pengusaha edisi Juli 20007.

Berikut hasil laporannya dimuat dengan judul TEPUNG BERAS ALAMI, UNTUK YANG SAYANG BAYI.

Sunday, July 01, 2007

ALAMAKJAN AXIL

Saya sangat bersyukur sekali mengelola Pertanian di Gasol. Kami bangga sebagai petani padi khusus varietas lokal Cianjur dengan sistim budidaya alami. Pertanian kami bisa menjadi ajang silaturahmi, saya berkesempatan untuk berkenalan dengan berbagai komunitas.

Tanggal 1 Juli 2007, kami dikunjungi oleh komunitas AXIL (Avanza Xenia Indonesian Club). Bangsawaner's (anggota AXIL) menamakan acara ini : Alamakjan singkatan dari Acara Keluarga Makan & Jalan, memadukan acara touring dengan kendaraan untuk menikmati daerah wisata sekaligus menikmati makanan khas Indonesia tentunya bersama keluarga. Selain itu Bangsawan Chapter juga menggelar acara unik untuk memberikan gelar RM (pria) dan RA (wanita) kepada 3 member baru yang sudah menunjukan keaktifannya.



Acara seru ini diikuti oleh 12 Bangsawaner's beserta keluarga.

Selengkapnya

Semoga berkesan dan terima kasih atas kunjungannya.

Buat Mas Ari,
Terima kasih atas hadiah kaosnya.

Thursday, June 21, 2007

CIANJUR SPECIALITY RICES

JUKUT CIRUMPUT

Tuh diditu di tutugan Gunung Gede
Nun disana di bawah kaki Gunung Gede

Upluk aplak pasawahan tan wangenan
Terhampar persawahan tanpa batas

Lir Ibarat permadani ngampar hejo
Bagaikan permadani yang terhampar hijau

Dipirig ku angin leutik ting garupay
Dihembus angin melambai-lambai

Silokana elmu pare
Seperti ilmu padi

Tarungkul ngareusi perbawa linuhung
Merunduk berisi pertanda keagungan

Beas bodas Panumbangan
Beras putih Panumbangan

Cianjur kamasyur kamana-mana
Cianjur terkenal kemana-mana

Lagu di atas adalah tembang Cianjuran. Saya sudah mengenal dan hafal lagu itu sejak dari kecil. Kami bangga, kota kami dikenal banyak orang sebagai penghasil beras berkualitas.

Beras Cianjur yang dimaksud lagu itu adalah beras varietas lokal seperti Pandan Wangi, Cingkrik, Hawara Batu, Hawara Jambu, Gobang Omyok (Baok), Rogol, Banggala, Peuteuy, Beureum Seungit.

Sayang sekali, saat ini banyak sekali varitas lokal unggulan yang sudah punah atau hampir punah.

Petani tidak tertarik untuk menanamnya karena umumnya berumur lebih panjang dan produktivitasnya lebih rendah dengan harga hanya sedikit di atas dibandingkan padi hybrida. Secara perhitungan ekonomis jelas kurang menguntungkan.

Kalaupun sekarang yang ada di pasar mungkin hanya pandan wangi tapi itu pun tidak lagi murni melainkan dioplos atau bahkan bukan beras pandan wangi melainkan varietas lain yang disemprot essen pandan.

Sedangkan bila melihat di pasar atau supermarket ada beras Cianjur Kepala, itu pun isinya bukan beras varietas lokal Cianjur melainkan Beras varietas lain yang ditanam di Cianjur - umumnya beras Muncul dari Karawang.

Saat ini di Cianjur hanya ada segelintir petani tua yang tetap mempertahankan menanam varietas lokal Cianjur, itupun untuk konsumsi keluarganya sendiri karena memang dari segi rasa atau wangi jauh di atas beras hybrida. Bahkan di sebagian kalangan petani beranggapan mengkonsumsi padi berumur panjang lebih berkah (mengeyangkan).

Gasol Pertanian Organik berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan varitas lokal unggulan Cianjur.

Dengan mengucap : BISMILLAH, kami memutuskan untuk menjadi petani yang mengkhususkan di CIANJUR SPECIALITY RICES, dengan tetap mempertahankan kearifan untuk menjaga kelestarian alam dengan sistim budidaya ORGANIK.

Semoga Indonesia sebagai negara agraris dengan mayoritas penduduk yang makanan pokoknya beras, dapat memperkenalkan juga ke seluruh dunia produk beras varitas lokal unggulnya seperti misalnya PANDAN WANGI, atau MERAH WANGI, sejajar dengan dengan Thailand yang mempunyai JASMINE RICE atau India yang berbangga dengan BASMATI RICE -nya.

Kami sangat berterima kasih jika ada rekan-rekan yang dapat memberikan masukan supaya misi ini bisa berjalan baik.

Cianjur, Juli 2006

Saturday, May 05, 2007

DELTA TIME OUT

Tulisan berikut dikutip dari website Delta FM


Jalan–jalan akivitas yang banyak disukai beberapa kalangan. Jalan-jalan bisa ke tempat-tempat perbelanjaan, obyek wisata atau ketempat-tempat bersejarah dan lain sebagainya. Tapi kalau jalan-jalan dan makan-makan lain ceritanya. Begitulah Delta Time Out kali ini, Sabtu, 5 Mei 2007 lalu, pendengar 99.1 Delta FM Jakarta bersama Bondan Winarno dan Jalan Sutra, jalan-jalan ke Sukabumi. Tempat yang dikunjungi adalah perkebunan teh milik PTP Nusantara VIII, Kebun Gedeh, dan pertanian organik di Gasol, serta eksplorasi makanan khas Sukabumi.

Kebun Gedeh

Bertolak dari Ratu Plasa rombongan menuju kebun teh di daerah gedeh. Di tengah perkebunan teh ini terdapat pabrik teh hitam Tanawattee. Pabrik teh hitam yang berdiri sejak tahun 1927 dan memiliki semboyan ”Kualitas adalah tradisi kami” ini, mampu memproduksi 50 ton perhari teh hitam.

Pendengar 99.1 Delta FM Jakarta sampai di areal perkebunan teh ini dan mendapat sajian teh, bajigur panas, berbagai rebusan mulai Pisang, jagung, kacang yang rasanya empuk dan kue berisi gula jawa, diberi parutan kelapa di Aula Budaya Kebun – Gedeh, sebelum melihat-lihat ke dalam pabrik teh. Kemudian pemandu mengajak untuk melihat pabrik mulai dari daun-daun teh dari areal perkebunan teh yang masuk ke dalam pabrik hingga pengepakan. Produk teh celup buatan pabrik ini adalah Teh Walini, harganya murah 1 kotak isi 25 kantung hanya Rp.3.500,-.

Gasol - Pertanian Organik

Setelah lelah berkeliling pabrik teh pendengar 99.1 Delta FM Jakarta beristiraht dan santap siang di daerah Gasol - Pertanian Organik. Pertanian yang membudidayakan beras-beras organik. Beberapa varietas lokal unggulan seperti Pandan Wangi, Peuteuy, Beureum Seungit dibudidayakan disini.

Makan siang di sebuah rumah dengan konsep kayu, membawa nuansa alami suasana pedesaan. Di tempat makan ini, sejauh mata memandang kolam ikan, dan areal persawahan terhampar hijau.

Dan tiba saat yang dinanti, makan, perut terasa berdemonstrasi karena belum terisi setelah tenaga banyak digunakan untuk jalan-jalan di Pabrik Teh. Dibuka dengan ucapan selamat datang dari pemilik pertanian Ika Suryanawatidan Bondan Winaryo, sebelum akhirnya setangkai daun pisang dikeluarkan. Untuk apa tangkai daun pisang itu ya? Ternyata daun pisang itu dijadikan piring. Dibagi dalam kelompok terdiri dari 6 orang dengan piring menjadi satu di atas daun pisang itu. Cara makan yang unik, mungkin bisa dibilang cara makan ”ngariung”. Ngariung euy...

Menu yang disajikan terdiri dari nasi liwet pandan wangi, nasi merah beureum seungit, ikan pedak, teri bodas, tempe, tahu kuning, ayam goreng, lalap, sayur asem dan minuman teh tawar. Seluruhnya disajikan dalam keadaan hangat. Nasi liwet yang wanginya mengundang selera, begitu juga nasi merah. Ikan pedak dan teri bodas begitu gurih, dengan tempe dan tahu kuning yang lembut. Ditambah dengan kerenyahan lalap dan segarnya sayur asem. Komposisi masakan yang terasa lezat. Rasa asin, asem, gurih, pedas, memacu indra perasa. Ingin rasanya terus melahap makanan yang disajikan, tapi kapasitas perut sepertinya tak mampu melayani kehendak indra perasa di lidah ini. Cita rasa hidangan siang itu memang begitu luar biasa!


Setelah selesai menyantap hidangan yang disajikan dan merasa tenaga telah kembali terisi, pendengar 99.1 Delta FM Jakarta dan Komunitas Jalan Sutra melihat-lihat lahan pertanian yang tak jauh dari tempat makan. Cukup sulit memperoleh pemandangan sawah yang terhampar hijau di Jakarta. Jadi perjalanan di pematang sawah Gasol itu merupakan pengalaman tersendiri yang berkesan. Penjelasan dari Ika menambah wawasan pendengar 99.1 Delta FM Jakarta tentang varietas unggulan yang ternyata memiliki umur tanam yang lebih lama (6 bulan) dan pupuk yang digunakan pun hanya pupuk organik. Tapi dari segi rasa dan wangi jauh di atas beras hibrida.


Sebagai akhir jalan-jalan dan makan-makan dalam Delta Time Out adalah makan makanan dan belanja oleh-oleh khas Sukabumi, seperti sate kambing Mang Mamat, Warung Ma Uti dengan babat goreng dan masakan sunda, belanja oleh-oleh kue moci, colenak, gongsir, comro, misro, gulali, bandrek/bajigur, dan lain-lain. Hujan yang turun tak menyurutkan semangat peserta Delta Time Out, karena ada beberapa payung dan topi Volvo yang telah dibagikan diawal perjalanan.

Ada hadiah juga dari 99.1 Delta FM Jakarta untuk pendengar, dalam game seru yang di gelar. Pertanyaan yang diajukan oleh Bondan Winarno, memperebutkan hadiah seperti voucher makan gratis, karaoke gratis, pijat bersih sehat. Dan hadiah menarik buku tentang ”Pikiran Kartini” oleh Nina Akbar Tanjung. Serta Hadiah istimewa tiket gratis terbang untuk dua orang Jakarta-Bali, Pulang-Pergi dengan Garuda Indonesia. Dalam kesempatan itu juga, diberikan bingkisan kenang-kenangan kepada Bondan Winarno berupa satu set buku ”Pikiran Kartini” oleh Nina Akbar Tanjung.

Perjalanan memberikan kesan yang mendalam, terasa enggan untuk mengakhirinya, sampai berjumpa dilain kesempatan dalam Delta Time Out.

Monday, February 26, 2007

KUMPUL SUTRA

Jalan Sutra :
" Sekali jalan-jalan terus makan-makan !"

Tepat sekali kalau sharing dengan JSers (begitu biasa menyapa sesama rekan di milis JS) mengenai " Dimana tempat untuk mencari varietas lokal Cianjur yang sampai saat ini belum kami temukan ?". Itu alasannya Mengapa saya nulis tentang Beras Cianjur di milis Jalan Sutra.

Wah tak diduga, Kepala Suku Bapak Bondan Winarno tertarik untuk berkunjung dan mengkoordinir untuk Kumpul Sutra di Gasol tanggal 25 Februari 2007, dengan acara Jalan-jalan di Sawah dan Makan Nasi Liwet Beras Pandan Wangi Asli Cianjur.

Acara berlangsung seru :
Jser yang sebagian besar orang kota, saat diajak jalan di pematang sawah terlihat sangat kikuk.
Waktu acara makan siang, duduk lesehan dan daun pisang digelar di tengah sebagai alas makan rame-rame menjadi pengalaman pertama makan dengan cara keroyokan seperti itu.

Ucapan Terima Kasih untuk :
Bapak Bondan Winarno yang telah menyempatkan waktu berkunjung ke Gasol
Rekan Jser yang telah berpartisipasi
Bapak Sindhiarta dan Ibu Lenny yang telah menulis review atas kunjungan ini.
http://smulya.multiply.com/photos/album/163

Mohon maaf kalau ada yang kurang dalam penyajian.

Jalan-jalan di sawah




Diskusi Penelitan Mahasiswa IPB di Gasol Pertanian Organik tentang Beras Cianjur



Makan Bareng



Monday, January 01, 2007

LIBURAN DI GASOL

Kami menawarkan paket kunjungan ke Gasol sbb :
* Paket Teh (Kunjungan 1 hari)
* Paket Pare (Kunjungan 1 hari)
* Paket Obor (Menginap 1 malam)

BIAYA
Paket Teh Rp. 100,000/orang
Paket Pare Rp. 100,000/orang
Paket Obor Rp. 250,000/orang

FASILITAS MENGINAP
Rumah Kayu (3KT, 3KM, 1RK, 1RM)
Kasur lipat, selimut, bantal
Water heater, handuk, sabun mandi, shampoo

KETENTUAN PAKET
1. Paket Teh/Pare minimal 20 orang (1~5 tahun bayar 50%)
2. Paket Obor minimal 10 orang (1~5 tahun bayar 50%, jika kurang bisa didiskusikan
3. Uang muka 50% dari paket yang diambil
4. Uang muka hangus jika terjadi pembatalan
5. Pelunasan minimal 3 hari sebelum hari H
6. Penundaan minimal 3 hari sebelum hari H
7. Transportasi tidak termasuk dalam paket
8. Rombongan menggunakan bis tanggung
9. Tamu dilarang membawa makanan dan minuman yang diharamkan syariat agama Islam

INFORMASI LEBIH LANJUT
Silahkan hubungi
Ika, HP 08128701156
e-mail : gasolpertanianorganik@gmail.com

PAKET OBOR

Banyak orang tua yang tertarik mengajak anak-anaknya mengetahui kehidupan nyata petani. Memperkenalkan anak-anaknya kehidupan di desa. Mengizinkan mereka bermain lumpur, membajak sawah dengan kerbau, menanam padi, membuat kompos, dan lainnya.

Menanggapi permintaan kunjungan ke Gasol Pertanian Organik dan ikut dalam aktivitas pertanian, kami membuat program sbb.:

Foto : Aston Tamimsyah, Liburan di GPO 28-30 Desember 2006
Terima kasih buat Ibu Lani yang telah mengizinkan pemuatan foto ini.




HARI PERTAMA
15.00 – 16.00
Tiba di Gasol, Welcome drink – minuman ringan

16.00 – 18.00
Santai – mancing, main bola (lawan anak kampung)

19.00 – 20.30
Makan malam
20.30 – 22.00
Ngobor belut

22.00 –
Istirahat

HARI KEDUA
07.00 – 08.00
Sarapan pagi

08.00 – 09.30
Jalan-jalan ke sawah, Bajak sawah dengan kerbau

09.30 – 10.00
Break :minuman ringan

10.00 – 11.30
NGABEDAHKEUN

11.30 – 12.00
Istirahat

12.00 – 13.30
Makan siang
· Nasi - Cianjur Speciality Rices
(Nasi Liwet Pandan Wangi – Beras Merah Wangi)
· Sayur asem
· Teri oseng cabe hijau
· Ayam goreng (ayam kampung)
· Tahu goreng
· Tumis kangkung
· Kerupuk
· Sambel lalab
· Buah

13.30 – 15.00
Main Air di Sungai

15.00 – 16.00
Break-minuman ringan

16.00 –
Siap-siap untuk kembali ke Jakarta

Catatan : Acara hari kedua pagi bisa diganti dengan jalan ke kebun teh seperti pada paket teh dan acara sore main air bisa diganti dengan jalan-jalan ke kota Cianjur untuk membeli oleh-oleh khas Cianjur.

PENGINAPAN
Rumah kayu, tidur di kasur lipat, 2 kamar tidur.

PAKET PARE

06.00 – 09.00
Perjalanan dari Jakarta ke Cianjur

09.00 – 09.30
Break : Minuman ringan + kue tradisional

09.30 – 11.30
Perkenalan Pertanian Organik
* Lihat pembuatan bokashi
* Lihat kegiatan di sawah (bajak kerbau, tandur, panen, dll – sesuai di lapangan)
* Jalan-jalan di sawah

11.30 – 12.00
Istirahat

12.00 – 13.00
Makan siang
* Nasi - Cianjur Speciality Rices(Nasi Liwet Pandan Wangi – Beras Merah Wangi)
* Sayur asem
* Teri oseng cabe hijau
* Ayam goreng (ayam kampung)
* Tahu goreng
* Tumis Sayur
* Kerupuk
* Sambel lalab
* Buah

13.00 – 14.00
Istirahat

14.00 – 15.30
Jalan-jalan ke Irigasi, main di sungai
Break : Minuman ringan

15.30 – 16.00
Kembali ke Rumah Kayu, siap-siap kembali ke Jakarta


Catatan :
Acara Jalan-jalan ke irigasi, main air bisa diganti dengan belanja oleh-oleh khas kota Cianjur

PAKET TEH

06.00 – 09.00
Perjalanan dari Jakarta ke Cianjur

09.00 – 11.00
Kunjungan ke Pabrik Teh PTP VIII
·Break : Minuman ringan + kue tradisional
·Tea Walk
·Melihat proses pembuatan teh hitam

11.00 – 11.30
Perjalanan ke Gasol

11.30 – 12.00
Break : Minuman Ringan

12.00 – 13.00
Makan siang
·Nasi - Cianjur Speciality Rices
(Nasi Liwet Pandan Wangi – Beras Merah Wangi)
·Sayur asem
·Teri oseng cabe hijau
·Ayam goreng (ayam kampung)
·Tahu goreng
·Tumis sayur
·Kerupuk
·Sambel lalab
·Buah

13.00 – 13.30
Istirahat

13.30 – 14.00
Jalan-jalan ke sawah

14.00 – 15.30
Jalan-jalan ke Irigasi, main air di sungai
Break : Minuman Ringan

15.30 – 16.00
Kembali ke Rumah Kayu, siap-siap kembali ke Jakarta

Catatan :
Acara jalan-jalan ke Irigasi bisa diganti dengan acara jalan-jalan ke kota Cianjur membeli oleh-oleh.

Monday, December 18, 2006

MOTHER & CHILD FAIR 2006

Gasol Pertanian Organik mulai memperkenalkan secara terbuka produk TEPUNG BERAS ALAMI dengan cara mengikuti pameran "Mother & Child Fair 2006, di Semanggi Expo 13-17 Desember 2006". Kami hadir dengan kemasan yang lebih menarik.

Dengan semangat TERUS MEMPERBAIKI, kami memberikan yang terbaik untuk pelanggan.





Thursday, November 16, 2006

KOMENTAR

Ayahnya Titan
Sukses buat Gasol, site-nya semakin eye-catching. Kalau pesan produk Gasol via internet apa sudah bisa?

Yani Rochjani
Wahhhhh teh Ika sukses ya buat Gasol organik nya aku udah browsing nih.....
Kapan nih bdp ipb dapet undangan mampir disana? di blog nya tapi ga ada
peta lokasi ..............?

Midian Simangunsong
Well done Ika,... Cheers...two thumb...Saw your blog web.......
Love IT ..........
U guys there...should look on it to ..safe & back to nature will always be
the BEST......

Just to share one of my experience in Sukabumi....

We visited a farmer, whos own 50 Ha Chili and Tomato farm....
My principal form USA very Impressed, multy cropping farm system using two
commodities, which is same family.......
Our farmer really very ..very good.....All our theory at University go to
drain......
My principal from California, more impressed with mouth open so big to see
the "White Tomato Fruit"
He asked me ..Is it a new Variety???????
N then we go down, saw the fruit.... O ..my Gosh... the fruit all covered by
white powder, which is come from Fungicide and Insecticide they applied
every two days..... Cos afraid they might be loss their harvesting if the
did not do it...... Who to Blame for this wrong perception????????
Lets... just remember this story when you guys eat or purchased vegetable at market...... Remember no one check the chemical level on our vegetable
before they marketed in the Market (Ha...Ha..... PASAR PAGI ........PASAR
SORE....PASAR MALAM.....PASAR REBO (ops..salah pasar).....SUPER
MARKET.......)

Enny
Dear Ika,
Selamat ya...
Kamu hebat...

Saturday, October 07, 2006

PROSES PENGOLAHAN GABAH JADI BERAS

Orang kota banyak yang belum tahu cara memproses gabah jadi beras. Berikut prosesnya.

Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah diproses melalui beberapa tahap sebelum menjadi beras.
1. Perontokan & Pengeringan
2. Pecah Kulit
3. Polish/Giling

Perontokan dan Pengeringan
Perontokan adalah proses memisahkan gabah dari merang.
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil panen untuk keperluan simpan atau giling

Urutan dua proses ini bisa dibolak balik. Pada padi hybrida umumnya dirontokkan dulu lalu dikeringkan/dijemur, sedangkan untuk padi varietas lokal umumnya dikeringkan lalu dirontokkan. Perbedaan tahapan proses ini karena padi hybrida mudah dirontokan secara manual sedangkan pada varietas lokal lebih sulit jadi memerlukan mesin perontok.

Pecah kulit
Setelah dirontokkan, gabah dimasukkan ke mesin pemecah kulit. Proses ini mengelupaskan sekam dari gabah. Hasil biji beras pada proses ini yang dikenal dengan BERAS PECAH KULIT atau BROWN RICE. Biji beras masih memiliki lapisan kulit ari (aleurone dan pericarp). Lapisan kulit ari ini umum dikenal dengan istilah bekatul.

Aleurone adalah lapisan protein. Pada saat benih akan berkecambah, sel aleuron akan memecah menjadi asam amino. Dipicu oleh hormon yang dilepaskan oleh embrio, aleuron akan mensintesis enzim yang berguna untuk memacu perkecambahan.

Pericarp adalah jaringan yang mengelilingi biji, sebagai pelindung embrio.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa lapisan kulit ari kaya akan kandungan protein, vitamin, mineral, lemak dan serat. Oleh karena itu membiasakan mengkonsumsi beras pecah kulit menjadi lebih sehat dan lebih baik. Akan tetapi umumnya orang enggan memakannya karena nasi dari beras pecah kulit lebih keras, walaupun sudah lama dimasak, sehingga sulit dikunyah.

Giling
Proses mengelupaskan lapisan kulit ari sehingga didapat biji beras yang putih bersih. Biji beras yang putih bersih ini sebagian besar terdiri dari pati.

Struktur Gabah - Beras pecah kulit - Beras giling - Beras kecambah

Thursday, September 21, 2006

DILIRIK IPB DAN IBARAKI UNIVERSITY - JAPAN

Senangnya bukan main waktu panitia hubungan kerja sama antara IPB-Ibaraki University, menyampaikan keinginan untuk mengunjungi lahan Gasol Organic - Cianjur Specility Rices (GO-CSR).

Kunjungan itu terealisasi tanggal 21 September 2006. Dari Ibaraki University hadir 8 orang Dosen dan 10 orang Mahasiswa, dari IPB hadir lk 7 orang dosen plus 5 orang pengemudi. (Buat Panitia : Tolong dikoreksi yah kalau salah nyebut jumlah peserta, yang pasti sih konfirmasinya 30 orang) .

Mudah-mudahan kunjungan ini jadi cikal bakal penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan pertanian organik khususnya Tanaman Padi Varietas Lokal Cianjur.

Tiba di lokasi pukul 14.30 WIB dan rangkaian acara kunjungan sbb :

Wellcome drink
Minum Bajigur dan air kelapa muda ditemani cemilan khas kampung - jagung, singkong, kacang kedele, talas, pisang - rebus.



Field Trip
Jalan-jalan di lahan GO-CSR (kolam Azolla - tempat pengomposan - sawah), melihat panen dengan ani-ani.



Ngobrol santai tentang pertanian sambil diiringi instrumentalia kecapi suling.



Farewell Party
Makan malam khas Cianjur - AC Cabe, Ayam goreng, Ikan bakar, Lalab, Sambel.



Terima kasih buat panitia, khususnya Dr. Ir. Faiz Syuaib, Msc. dan Dr. Ir. Juliarni, Msc.

Mohon maaf, buat Bapak-bapak supir yang harus nunggu karena jadwal kembali ke Bogor yang harusnya jam 19.00 jadi jam 21.30 WIB.

TERIMA KASIH BUAT SEMUA PESERTA YANG BERKENAN DENGAN SAJIAN KHAS CIANJUR.

Sunday, August 20, 2006

PERBURUAN VARIETAS LOKAL

Catatan :
Pare gede
padi varietas lokal, umur panjang, postur lebih tinggi

Pare alit
padi hybdrida, umur genjah, postur lebih pendek

Liburan 17 Agustus 2006 ini cukup panjang (5 hari) karena adanya cuti masal, ditambah akhir pekan dan Isra Mi'raj. Saya sudah merencanakan dari 2 bulan lalu untuk berlibur dengan acara membuat pelatihan pupuk organik bokasi dan berburu varitas lokal Cianjur.

Alhamdulillah, acara pelatihan bisa berlangsung lancar tanggal 19 Agustus 2006.

Dan untuk tanggal 20 Agustus 2006, saya sudah minta kesediaan suami tercinta untuk menemani berburu varietas lokal di sentra-sentra produksi beras di desa-desa Cianjur.

Saat ini ada 9 jenis yang masuk daftar :
1. Pandan Wangi
2. Beureum Seungit
3. Cingkrik
4. Hawara batu
5. Hawara jambu
6. Gobang Omyok
7. Peuteuy
8. Rogol
9. Banggala


Di Gasol, tempat kami berusaha tani, sulit didapati yang menanam pare gede, selain Pandan Wangi. Setelah tanya ke sana sini, Alhamdulillah masih tersisa beberapa orang yang tetap mempertahankan menanamnya. Saat ini kami sudah mendapati :
1. Pandan Wangi,
2. Beureum Seungit
3. Hawara batu
4. Peuteuy
5. Banggala


Berarti ada 4 jenis lagi yang harus kami kumpulkan, Cingkrik, Hawara Jambu, Gobang Omyok dan Rogol.

Kami pergi ditemani Pak Rosyid. Beliau sangat mengenal seluk-beluk pelosok Cianjur karena tugasnya selaku mantri BRI Cianjur selama 30 tahun untuk menganalisa UKM pertanian, walau sekarang beliau sudah pensiun. Ditambah lagi informasi dari Ko Akong (Mantan Pemilik Penggilingan Beras Joglo) yang saya dapat satu hari sebelumnya. Ia memerinci dengan jelas ke mana saja, kami harus pergi dan menyebutkan juragan beras di daerah tersebut.

Tujuan pertama tentu saja ke JAMBUDIPA, desa di wilayah Kecamatan Warung Kondang. Jambudipa dari dulu sangat terkenal sebagai penghasil beras Cianjur paling enak, karena tanahnya yang subur dengan sumber air melimpah dari gunung. Letak Jambudipa sejajar Gasol ke arah barat di kaki Gunung Gede.

Memasuki Jambudipa terlihat hamparan sawah, tapi sudah mulai tertutupi oleh rumah-rumah yang dibangun berjejer di depan hampir di sepanjang jalan desa. Melihat ke kiri dan ke kanan hampir tidak menemukan tanaman padi varietas lokal. Semua padi yang ditaman jenis hybrida. Kami berhenti di dekat Balai Desa dan menanyakan rumah H Sanusi. Seorang warga menunjukkan rumah keturunannya. Kami menemuinya dan mengutarakan maksud untuk membeli benih varietas lokal.

"Aduh tos lami tara melak pare gede, da ayeuna mah sadaya na ku pare alit wae", jawab pemilik rumah. (Aduh sudah lama tidak menanam padi lokal lagi, sekarang semuanya pake benih hybrida).

Kami meneruskan perjalanan dengan tujuan ke sebuah penggilingan beras milik Deden, nasabah BRI binaan Pak Rosyid.

"Sudah lama sekali tidak ada petani yang menggiling pare gede, terakhir kurang lebih setahun lalu ada seorang petani dari Warung Gedang yang menjual padi bulu (varitas lokal-gobang omyok) ke sini", kata Deden. "Pare gede yang masih ditanam cuman Pandan Wangi saja, itu juga kalau untuk dijual dioplos dulu pake BTN (hybrida)kalau murni mah susah da keliwat mahal" dia menambahkan.

Tapi yang menghibur dia berjanji untuk memberitahukan kalau menemukan varietas lokal.

Kami meninggalkan Jambudipa menuju ke desa Cijoho (masih wilayah Warung Kondang) untuk mencari Haji Nawawi. Ternyata di Cijoho juga sama. Sudah tidak pernah terlihat lagi ada petani yang menanam varietas lokal.

Sudah tengah hari, waktunya makan siang ! Kami singgah di rumah makan Sunda Rasa, tepat di depan pasar Warung Kondang. Menu kulit sapi (kikil) jadi andalan utama RM ini. Makan dengan sambel tomat...wuih lezaaat-nya.

Habis makan kenyang, rasa sedikit kecewa terobati, pikiran jadi jernih lagi. Masih ada beberapa sentra beras yang belum dikunjungi. Siapa tahu kami masih bisa menemukan di situ.

Kami meneruskan perjalanan ke Cilaku. Rudi Setiawan, seorang teman semasa SD, jadi juragan kayu di sana. Mengetahui maksud kami datang ke sana, dia memperkenalkan dengan seorang tengkulak beras.

"Tos teu aya deui nu melak pare gede, da ayeuna na mah hoyong nu enggal janten artos wae", katanya. (Sudah tidak ada lagi yang menanam varitas lokal, sekarang sih maunya yang cepat jadi uang saja).

Setelah ngobrol ngalor ngidul, hari tambah sore. Perburuan hari ini dihentikan dulu. Anak-anak sudah dari pagi ditinggalkan Emak-Bapaknya. Kami harus segera pulang.

Masih panjang jalan yang harus kami lewati. Ini adalah langkah awal.

Pulang dari berburu, saya sedikit terhibur, ternyata nasib pare gede masih lebih baik di Gasol. Pak Kiayi (lokasi pertanian kami di Gasol dekat dengan pesantren) dan beberapa orang tua masih menyimpan dan menanamnya walaupun hanya untuk konsumsi keluarganya saja. TUANG SARENG PARE GEDE MAH LANGKUNG BERKAH - MAKAN DENGAN PADI UMUR PANJANG JAUH LEBIH BERKAH.

Cianjur, 20 Agustus 2006

Saturday, August 19, 2006

PELATIHAN PEMBUATAN BOKASI

Untuk menunjang budidaya organik - dalam mempertahankan kesuburan tanah - perlu diperhatikan pengembalian bahan-bahan organik ke dalam tanah, setelah sebagian bahan organik tersebut keluar sebagai hasil produk pertanian.

Penambahan bahan organik berupa kompos umum dilakukan, karena kompos merupakan bahan organik yang lebih siap pakai. Kompos adalah bahan organik yang telah terurai kembali. Waktu yang dibutuhkan bahan organik untuk menjadi kompos sekitar 3 bulan.

Berbagai upaya dicoba untuk mempersingkat waktu pengomposan. Saat ini dikenal istilah BOKASI. Bokasi adalah hasil fermentasi bahan organik dengan perlakukan bakteri (EM-4). Fermentasi ini hanya membutuhkan waktu 3 hari sampai siap pakai.

Bokasi dibuat dari bahan organik yang biasa ditemukan dilahan pertanian seperti misalnya sekam, rumput, daun-daunan, jerami (untuk memperbaiki sifat fisik tanah), ditambah kotoran hewan (untuk memperbaiki sifat kimia tanah) dan larutan EM-4 (untuk memperbaiki sifat biologi tanah).

Alhamdulillah, Rencana Gasol Pertanian Organik untuk memperkenalkan dan melatih petani disekitar lahan GPO membuat PUPUK ORGANIK "BOKASI", telah terlaksana pada tanggal 19 Agustus 2006.

GPO mengundang Bapak H. Agus dan Bapak Nur Ichwan dari PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN - ANTANAN, dari Bogor untuk berdiskusi dan memperkenalkan pupuk organik tersebut sekaligus mengajak petani untuk langsung praktek pembuatannya.

Perkenalan


Pembuatan Arang Sekam


Pembuatan Bokasi


Perbandingan Bokasi dengan Pupuk Kimia N, NPK, dan air bening biasa, dilihat dari daya hantar listrik.

Daya Hantar Listrik Bokasi


Daya Hantar Listrik NPK

Tuesday, July 25, 2006

KEJAHATAN DI BISNIS BERAS

http://www.mail-archive.com/iasa@yahoogroups.com/msg00339.html
Merugikan Konsumen dan Tidak Tersentuh Hukum
Oleh Andreas Maryoto

Beberapa waktu yang lalu di sebuah majalah internasional terdapat berita mengenai polisi Jepang yang menangkap pedagang beras. Pedagang ini dituduh melakukan tindakan kriminal karena mencampur beras yang berbeda kualitas.

Pengoplosan itu merupakan tindakan untuk mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara mencampur beras kualitas A dan kualitas B, setelah itu dijual dengan harga beras kualitas A. Polisi Jepang dengan mudah menangkap para pelaku karena mereka bisa membedakan secara gamblang beras kualitas A dan beras oplosan. Untuk urusan sekecil itu polisi Jepang tidak main-main.

Persoalan pengoplosan bukan merupakan masalah kriminal di Indonesia. Para pedagang dengan mudah menyebut beras itu pandanwangi dan rojolele. Mereka tidak takut karena memang tidak akan tersangkut dengan hukum, meski sebenarnya penyebutan beras itu tidak sesuai dengan isinya.

Kita tidak tahu sejauh mana aparat hukum bisa menjangkau mereka. Apabila persoalan masih seperti itu, mungkin polisi tidak akan bertindak. Akan tetapi, tidak berarti persoalan perdagangan beras di Indonesia tidak bebas dari kejahatan. Banyak pedagang mengakui kalau beras wangi itu berasal dari beras yang diberi senyawa aromatik agar baunya wangi. Wangi beras itu bukan karena asli dari bulir padi, tetapi dari aroma pewangi yang di kalangan pedagang disebut fragran.

Beras yang terlihat mengkilat dan yang dikenal dengan beras kristal ini mahal harganya. Namun, jangan lupa bahwa beras kristal ini bukan berarti tidak bisa direkayasa dengan bahan kimia dan juga cara-cara mekanis. Ada pedagang yang membeli beras kualitas rendah kemudian digiling lagi dengan alat penggiling yang rodanya sudah disetel agar mampu menggesek bulir padi hingga terlihat mengkilat. Lalu, ada senyawa yang mirip tepung yang kemudian dicairkan yang digunakan untuk menambah kilap beras.
Beras kualitas rendah dengan harga di bawah Rp 3.000 per kg yang kemudian diberi pewangi dan dibuat mengkilap oleh para pedagang sudah bisa mengubah harga menjadi Rp 7.000 per kg.

Apakah tindakan seperti ini tergolong legal? Apalagi mereka menyebut dalam kantong pembungkus dengan sebutan beras wangi atau dengan cap yang membawa pikiran konsumen mempunyai pandangan beras itu benar-benar berkualitas tinggi.

http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0703/08/230158.htm
Beras Berklorin, Berpotensi Mencederai Kesehatan
Oleh: Posman Sibuea Lektor Kepala di Jurusan Teknologi Pangan Unika St Thomas Sumatera Utara, Medan

Hari-hari belakangan ini ditemukan beras berklorin di sejumlah pasar tradisional di Tangerang, Banten. Namun, sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai lembaga mana yang bertanggung jawab menarik beras yang berpotensi mencederai kesehatan konsumen itu.

Wednesday, June 07, 2006

LOKASI PERTANIAN

Gasol adalah nama sebuah desa di kaki gunung Gede, wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Gasol berada di ketinggian 680 m dpl, dengan suhu udara 21 - 27 derajat Celcius.

Masyarakat Gasol umumnya petani padi dan daerah ini merupakan salah satu sentra produksi beras yang berkualitas.

Pemilihan Gasol sebagai lokasi pertanian organik atas pertimbangan :
1. Air yang digunakan bebas dari pecemaran karena bersumber dari pegunungan.
2. Lokasi ini masih memungkinkan untuk usaha tani terpadu, misalnya ikan dan ternak karena suhunya yang tidak terlalu dingin.

Padi tumbuh subur


Suasana subuh


Tanaman tumbuh subur

Sunday, May 07, 2006

4R : REDUCE, REUSE, RECYCLE, REPLANT

Apakah kita ingin mewariskan alam kepada generasi mendatang dalam kondisi memprihatinkan ?

Tentu saja tidak !!!

Oleh karena itu marilah kita turut serta memelihara alam mulai dengan menerapkan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replant)

Reduce (Mengurangi)
Hematlah dalam penggunaan listrik, air, bahan bakar, dll. Gunakan sesuatu seperlunya saja. Jangan Boros !!!

Reuse (Pergunakan Kembali)
Sumbangkan barang-barang layak pakai yang sudah tidak digunakan. Kembangkan imajinasi dan kreatifitas agar barang bekas/lama menjadi tampak baru dan bermanfaat.

Recycle (Daur Ulang)
Kegiatan daur ulang yang paling umum dan mudah adalah pengomposan dan daur ulang kertas.

Replant (Menanam Kembali)
Mari mulai menanam di lingkungan kita dengan tanaman obat, rempah dapur, buah-buahan dan sayuran.

TIPS
- Pertimbangkan masak-masak pada saat akan membeli barang. "Perlukah anda membelinya ?"
- Pergunakan kertas bolak-balik
- Simpan amplop/kantong plastik layak pakai untuk dipergunakan kembali
- Bawalah kantong belanja sendiri agar tidak menambah sampah plastik yang sudah menumpuk dimana-mana
- Hindari penggunaan produk Styrofoam karena tidak dapat didaur ulang.
- Gunakan dan pilih produk pembungkus yang ramah lingkungan.

Pengomposan skala kecil
Metode ini bisa diterapkan di rumah tangga, kantor, sekolah, dll.



Catatan
- Bahan organik yang akan dikomposkan sebaiknya dipotong kecil
- Lama proses pengomposan kira-kira 2.5 bulan
- Wadah bisa dari ember, pot, tong, dll
- Setelah diaduk-aduk, kompos ini bisa digunakan sebagai media tanam
- Untuk menghindari bau busuk dan lalat, wadah harus selalu tertutup rapat.
- Semprot dengan EM-4 untuk mempercepat pembusukan dan mengilangkan bau busuk.
- Bahan yang tidak dianjurkan untuk pengomposan : sisa obat-obatan, salad dressing, mentega, keju, produk olahan susu, daging, ayam, dan lain-lain bahan yang sulit terurai mis.gelas, plastik, aluminium foil, dll.